Looking For Translator?

Cerita Hidup : Part 1


          "KEHIDUPAN ITU RUMIT". Ya!!!. Tiga kata itu bagiku adalah sebuah realistis. Banyak motivator di luar sana mengatakan bahwa menjalani hidup itu mudah, hidup itu simpel, dan lain sebagainya. Saya bukan seorang motivator, namun saya hanya seorang hamba tuhan yang sedang mengikuti jalan cerita yang telah Ia skenariokan untuk hidup yang saat ini sedang saya jalani.


          Usiaku masih seumur jagung, tepatnya baru mau masuk kepala dua. Namun beberapa kerikil kehidupan telah aku rasakan nikmatnya. Untuk kalian yang sedang membaca artikel tidak berguna ini, ya!! kehidupan yang kita jalani berbeda, tetapi kita semua tentu memiliki permasalahan yang rumit. Nah permasalahan yang rumit inilah yang wajib kita atasi. Jangan pernah kita memikirkan suatu permasalahan. permasalahan bukan untuk dipikirkan. permasalahan itu harus dihadapi dan dilakoni. 

          Susah, Senang, Pahit, Manis, Naik, Turun, Sedih, Haru, Tawa, dannn.... aku ngga tau apalagi, semuanya udah pernah aku rasakan. tentu, keadaanku saat membuat tulisan ini sedang berada di bawah.... posisiku sedang down banget... aku nggatau lagi mau ngapai. aku merasa hidupku tidak ada guna lagi.

          Saat ini aku berada di tanah rantau. kurang lebih 800 km jaraknya dari kota kelahiranku. saat ini aku jauh dari orang tua. ini merupakan cita-cita saat aku masih duduk di bangku SMA. Dulu, aku membayangkan kalo hidup jauh dirantau itu asyik, idahu, bahagia, dan lain sebagainya. 

          Cita-cita tersebut menjadi suatu kenyataan, yang tentunya saat ini sedang aku jalani. Saya sangat mensyukuri karunia tuhan yang telah menempatkan aku pada salah satu UNIVERSITAS TOP di INDONESIA. Ungkapan syukur itu tak sebatas ucapan. Wujud syukur yang sesungguhnya adalah kegigihan, keseriusan, dan ketekunan serta semangat penuh dalam menjalani apa yang telah di anugerahkan kepada kita.

           Mugkin aku dapat dimasukkankedalam golongan orang-orang yang bersyukur. Tugas menumpuk saat perkuliahan itu wajar. TUgas tidak seharusnya ditumpuk. Tugas itu harus dilaksanakan. Dimanapun kita kuliah tugas pasti datang terus-menerus. Satu hal BODOH yang saat ini aku lakukan ialah Hedonisme!!. Tuhan, Ampunilah Hamba-Mu ini, aku telah megecewakan kedua oprang tuaku, aku ditugaskan untuk belajar disini, namun aku hanya bermalas-malasan. Ya orang tuaku tidak tau apa yang anaknya lakukan, namun Engkau maha mengetahui apa yang hamba lakukan.

          Tuhan, aku hanya mampu melepaskan semua jeritan-jeritanku melalui tulisan ini. bimbing aku kembali ke jalan yang Engkau ridhoi tuhan. Aku sedih karena aku telah kehilangan arah tuhan, Aku tidak ingin mengecewakan mereka, aku tidak ingin membuat mereka sedih. Lindungi Hambamu ini tuhan, dari semua hantaman setan yang sangat senang melihat hambamu kehilangan arah. Hamba tidak ingin menjadi salah satu bagian dari orang-orang yang merugi.

          Lepaskan hambamu ini dari belenggu kebodohan tuhan, berilah hambamu ini cahaya yang dapat membawa hamba kembali ke jalan-Mu tuhan
.
.
.
:')
.
.
Yogyakarta, November 2018
Hambamu yang telah kehilangan arah

Essai Enterpreneurship


ENTERPRENEURSHIP

Siapa yang tak mengenal kata “Enterpreneurship” di zaman yang serba canggih seperti saat ini. Semua informasi yang ada didunia dengan sangat mudah dapat kita akses melalui media internet, dan diantaranya ialah informasi mengenai Enterpreneurship atau yang sering disebut wirausaha. Banyak yang beranggapan bahwa menjadi seorang Enterpeneur  itu membutuhkan modal materi yang besar. Sehingga masyarakat lebih senang  bergantung pada lapangan kerja yang jumlahnya terbatas begitu juga dengan pendapatanya yang kurang seimbang dengan kebutuhan sehari-hari. Materi yang terbatas bukanlah hambatan untuk menjadi seorang Enterpreneur. Sebab, modal utama untuk menjadi enterpreneur  ialah kemauan serta tekad yang diiringi dengan doa.

Sebelum kita masuk ke dunia Enterpreneur, terlebih dahulu kita harus tau apa sih makna dari enterpreneur/kewirausahaan? Menurut saya, kewirausahaan itu adalah situasi ketika kita memanfaatkan hal yang ada lalu dikembangkan  dengan ide yang kreatif demi memenuhi kebutuhan finansial dengan dorongan kerja keras dan tekad yang kuat. Pantang bagi seorang enterpreneur untuk mengucapkan kata menyerah. Bagaimana kita bisa sampai ke tujuan, jika ditengah jalan kita sudah berhenti. Kemauan yang besar memiliki arti bahwa kita harus mengembangkan hal kecil sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal, dan jangan pernah kita berharap mendapatkan hal yang besar, jika dari hal yang kecil saja kita tidak mau memulainya. Kemauan tidak akan terlaksana jika kita tidak memiliki tekad. Jadi, kita dituntut untuk tidak takut akan kegagalan. Ketika kita gagal, maka kita harus memperbaiki kegagalan tersebut dengan cara  mencari tau apasih penyebab dari kegagalan yang kita alami?

Seperti yang kita ketahui, meski teknologi telah berkembang pesat di Indonesia,  namun pengetahuan berwirausaha dikalangan pelajar masih tergolong minim. Masih banyak teman yang berada disekeliling kita yang hanya bisa menghabiskan uang saku dari orang tua mereka. Kewajiban bagi kita yang tau, memberi tau teman kita yang tidak tau. Sebab, pelajar merupakan cikal harapan untuk merubah nasib negara ini menjadi lebih baik demi mewujudkan kesejahteraan bangsa. Tentunya sebagai seorang pelajar, wajib bagi kita untuk sedini mungkin menumbuhkan jiwa enterpreneur. Agar dimasa mendatang kita tidak akan lagi bergantung pada lapangan kerja yang semakin lama semakin menipis. Bila tidak mengetahui tentang kewirausahaan, otomatis perekonomian kita akan dikuasai oleh bangsa asing. Pastinya kita tidak mau kalau kita kembali dijajah oleh bangsa asing.

Apakah bisa kita yang hanya berstatus pelajar membantu meningkatkan perekonomian? Tentu bisa. Sebagai contoh kecil, kita sisihkan sebagian dari uang saku yang diberikan oleh orang tua kita. Lalu, uang tersebut kita jadikan modal awal untuk membuka usaha kecil, yang sejatinya usaha tersebut akan dijalankan dilingkungan sekolah. Setelah kita menjalankannya kita kembali ditantang untuk memutarkan uang yang kita dapatkan untuk mengembangkan usaha tersebut. Sebab, jika kita tidak mengembangkannya, pastinya kita tidak akan bisa mendapatkan hasil yang sesuai keinginan. Sayangnya kebanyakan dari kita merasa gengsi untuk menjajakan usaha disekolah. Apalagi yang akan dijual itu berupa jajanan pasar, alat tulis, dan aksesoris. Ditambah adanya cacian dari teman yang menganggap remeh. Seorang enterpreneur harus mamu mengubah semua pandangan negatif yang datang menjadi pecutan utuk terus maju. Mengapa begitu? Karena seorang enterpreneur harus siap menerima risiko apapun yang datang kepadanya, dan tidak pernah melihat kebelakang.  Ketika kita telah memiliki usaha sendiri disekolah, kita telah meringankan beban orang tua dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, pembiayaan sekolah dan kita juga sudah terlatih untuk bisa mandiri. Karena tidak selamanya kita akan bergantung pada orang tua. Kita juga bisa memberikan lahan kerja bagi saudara kita yang mebutuhkannya.

Resensi Buku The Life Plan

Resensi Buku The Life Plan :
700 Cara Hidup



Judul Buku             :   The Life Plan : 700 Cara Sederhana
                                    Untuk Hidup Lebih Baik
Penulis                    :   Robert Ashton
Penerjemah             :   Fransiskus Ransus
Penerbit                   :   Erlangga
Tahun Terbit            :   2012
Cetakan                   :   V
Ukuran                    :   13,3 cm x 21,4 cm
Jumlah Halaman     :    V, 226
ISBN                       :   978-979-033-816-6

                Setiap insan pasti memiliki hasrat yang tidak pernah puas dalam memenuhi kebutuhan hidup. Faktanya, setiap individu memiliki keterbatasan untuk mencapai tingkat kesempurnaan yang sifatnya relatif. Keberhasilan untuk dapat mencapai tingkat yang sempurna membutuhkan suatu perubahan pola pikir yang dinamis. Mayoritas masyarakat kehilangan jati diri hingga mereka tidak mengetahui kelebihan tersembunyi yang mereka miliki. Keadaan seperti ini harus di antisipasi dengan cara membuka jendela dunia, mencari referensi sebanyak mungkin, dan merencanakan masa depan secara matang.

                  Buku The Life Plan, yang ditulis oleh Robert Ashton menyajikan 700 cara yang terbagi atas 10 langkah kecil pada setiap subbabnya yang berguna untuk menyikapi mindset yang tetap bertahan pada zona aman. Buku tepat bagi orang yang sedang mencari jadi diri. Penggunaan bahasa dalam buku ini mudah untuk dipahami seluruh kalangan usia. Sampul dari buku ini dirancang dengan warna hijau cerah dan berpadu dengan judul yang ditulis dengan font ukuran besar, menjadikan buku ini mempunyai daya tarik untuk dibaca. Namun, dibalik kelebihan dari buku ini, terdapat penggunaan kata-kata ilmiah dalam penerjemahannya
    
                   Buku The Life Plan adalah buku yang cocok untuk dimiliki oleh kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa walau terdapat kata-kata dalam bahasa ilmiah yang sedikit sulit dipahami oleh pelajar ditingkat menengah pertama. Namun, kekuranngan ini bukanlah sebuah halangan untuk memiliki buku ini. Sebab, The Life Plan adalah buku yang tepat untuk menjadi bacaan kita dalam memecahkan permasalahan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber bacaan :