Review Citra ALOS
Apa yang dimaksud ALOS?
ALOS (Advanced Land
Observing Satellite) merupakan sistem satelit yang dimiliki oleh Jepang,
diluncurkan oleh Badan Eksplorasi Udara dan Ruamg Angkasa Jepang (Japan Aerospace
Exploration Agency, atau JAXA). ALOS diluncurkan pada 24 Januari 2006
menggunakan pesawat peluncur roket H-IIA dari Tanegashima Space Center, Jepang.
Satelit ini dirancang beroperasi selama 3 – 5 tahun. Dengan misi utama untuk:
1) Kepentingan aplikasi kartografi; 2) Pengamatan regional; 3) Pemantauan
bencana alam; 4) Penelitian sumber daya alam; dan 5) Meningkatkan teknologi
pengamatan daratan.
ALOS bergerak pada orbit
matahari dengan ketinggian 691,65 km pada ekuator, inklinasi 98,16 derajat, siklus
pengulangan orbit setiap 46 hari dengan sub-cycle setiap 2 hari. Massa
satelit ini diperkirakan mencapai 4000 kg.
Sistem Detektor
Sistem ALOS terdiri atas
i)
PRISM (Panchromatic Remote Sensing
Instrument for Stereo Mapping) dengan resolusi spasial 2,5 Meter. Sensor
ini merupakan sistem yang mampu menghasilkan citra dengan resolusi tinggi di
wilayah spektrum pankromatik. Senso ini mempunyai 3 modul optik independen
untuk pengamatan miring ke depan (forward). Tegak lurus kebawah (nadi),
dan mirirng ke belakang (backward). PRISM mampu menghasilkan citra
stereiskopik dan menurunkan data model permukaan digital (digital surfave model). Spesifikasi
tersebut bertujuan untuk memperoleh Digital elevation Model (DEM) yang
presisi. Sensor ini mampu menghasilkan citra yang mencapai luas 70 km dalam
satu kali liput.
Gambar 2. Karakteristik Sensor PRISM
ii) Sensor
AVNIR-2 (Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type 2). Terdiri
dari saluran tampak (biru, hijau, merah), dan inframerah dekat yang memiliki
resolusi cukup tinggi, setara dengan resolusi spasial yang dimiliki sensor
HRVIR SPOT-5, yaitu 10 meter. Sensor ini bertujuan untuk menghasilkan pemetaan
penutup lahan dan pemantauan bencana alam di dalam pemandauan regional.
Gambar 3. Karakteristik Sensor
AVNIR-2
iii) Sensor
PALSAR (Phased Array type L-band Synthetic Aperture Radar). Merupakan
sensor gelombang mikro atau radar, beroperasi pada L-band (1270 Mhz.23,5
cm). Bertujuan untuk pengamatan siang dan mahan, bebas awan dan cuaca.
Keunggulan
v Subsistem
pengontrol satelit dengan stabilitas tinggi.
v Sub-sistem
penentuan kedudukan dan posisi satelit yabg presisi.
v Jam
internal ALOS disinkronkan dalam akurasi 404 nanodetik.
v Sistem
penanganan data misi dengan kapasitas tinggi.
Kelemahan
v Penyediaan
data biomassa disajikan dalam skala besar.
Sumber
Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh
Digital. Yogyakarta: Andi.
Sintanggang, Gokmaria. ____. Karakteristik Satelit
Penginderaan Jauh ALOS untuk Misi Pemetaan dan Potensi Data untuk Aplikasi
Pemetaan. Peneliti Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan
Jauh. LAPAN.
No comments:
Post a Comment