Inti Sari
Palembang merupakan salah
satu kota di Indonesia yang memiliki purtumbuhan dengan latar belakang
administrasi kerajaan di masa lampau. Artikel ini mendeskripsikan profil Kota
Palembang dengan menjelaskan secara umum kondisi geografis, sejarah
perkembangan wilayah yang dimulai sejak awal keberadaan kerajaan Sriwijaya,
pola keruangan kota dan sedikit pembahasan terkait sistem jaringan transportasi
umum, lokasi-lokasi pusat perekonomian dan tujuan pariwisata.
Abstrack
Palembang is one of the
cities in Indonesia was developed by the empire administration in the past.
This article aims the profile of Palembang city by general describing to
geographical conditions, the history of regional development that began since
the early existence of the Sriwijaya kingdom, spatial patterns of the city and
a little discussion regarding public transportation network systems, locations
of the economic center and tourism destinations
Kata Kunci:
Palembang,
Sumatera Selatan, Sriwijaya, Keruangan Kota
Kota Palembang
Palembang merupakan salah
satu kota metropolitan di Indonesia yang berperan sebagai ibukota Provinsi
Sumatera Selatan. Luas wilayah kota mencapai 400,61 km2, dengan
jumlah penduduk 1.623.099 jiwa per tahun
2017. Administratif kota ini dibagi dalam 18 kecamatan yang menaungi 108
kelurahan. Secara astronomis, kota ini terletak pada titik koordinat 2º59’27”
LS dan 104º45’24” BT.
Secara geografis kota ini
betbatasan secara langsung dengan Kabupaten Banyuasin dibagian utara, serta
Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muaraenim dibagian selatan. Suhu rata-rata
tahunan kota ini mencapai 30º C pada siang hari dan 24ºC pada malam hari. Puncak
tertinggi kota berada di Bukit Siguntang dengan ketinggian sekitar 40 mdpal dan
rata-rata ketinggian wilayah kota mencapai 8 meter.
Secara geologis, wilayah
kota terbelah menjadi 2 bagian oleh Sungai Musi. Sebagain kecil diwilayah utara
merupakan perbukitan lipatan kecil dengan perselingan batuan batuan lempung,
serpih, dan batu lanau yang bersisipan pasin (Formasi Air Benakat) yang
terbentuk sejak zaman Tersier. Pada bagian timur, barat dan selatan didominasi
oleh endapan rawa yang berupa lumpur, lanau, dan pasir (Formasi QS) yang baru
terbentuk pada Zaman Quarter, kala holosen (Peta Geologi Lembar Palembang,
1995)
No comments:
Post a Comment