Perbedaan Uji T, Uji F,
dan Uji Z
A.
Uji T
Uji
T untuk sampel independen merupakan prosedur uji T untuk sampel bebas dengan membandingkan
rata-rata dua kelompok kasus. Kasus dapat diuji bersifat acak. Pengujian hipotesis
yang menggunakan distribusi T sebagai uji statistik. Tabel pengujian disebut
tabel T- student. Adapun kriteria data untuk uji T sampel independen:
1. Data
untuk dua sampel bersifat independen.
2. Sampel
acak dari distribusi normal.
Fungsi
pengujian T:
1. Untuk
memperkirakan interval rata-rata.
2. Untuk
menguji hipotesis tentang rata-rata suatu tempat.
3. Untuk
mengetahui batas penerimaan suatu hipotesis.
4. Untuk
menguji kelayakan sebuah pernyataan dapat dipercaya atau tidak.
B.
Uji F
Uji F
dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji
untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah
model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non
signifikan. Jika model signifikan maka model bisa digunakan untuk
prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak
bisa digunakan untuk peramalan. Uji F digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk
populasi.
Penggunaan
tingkat signifikansinya beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01 (1%)
; 0,05 (5%) dan 0,10 (10%). Hasil uji F dilihat dalam tabel
ANOVA dalam kolom sig. Sebagai contoh, kita menggunakan taraf signifikansi 5%
(0,05), jika nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap
variabel terikat. Namun, jika nilai signifikansi
> 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
C.
Uji Z
Dalam
pengujian Z, data yang diperoleh adalah berdistribusi normal dengan ciri :
1) Simetrik
2) Modus
= median = rata-rata
3) Asimtotik,
kurva distribusi normal tidak akan menyentuh absisnya
Pengujian
Z dapat dilakukan apabila simpangan baku populasi varian (σ) diketahui dan
n-nya sejumlah lebih dari 30. Untuk uji perbedaan rata-rata data tunggal dengan
Uji Z maka diperoleh dari sampel berpopulasi tinggi. Tabel
Z sebenarnya digunakan untuk memudahkan sobat dalam menghitung peluang (kerapatan
probablitas) dari distribusi normal. Rumus fungsi kerapatan probabilitas dari distribusi
normal adalah
Dimana μ adalah
rata-rata, σ adalah standar deviasi dan π = 3,14. Grafik fungsi distribusi
normalnya sendiri seperti di bawah ini.
Grafik
fungsi distribusi normal tersebut di atas membentang dari minus tak hingga
hingga tak hingga. Hanya saja, semakin jauh dengan rata-rata (M1), nilai probabilitas
akan semakin mendekati nol.
No comments:
Post a Comment